Subhanallah!
Itu yang saya ucapkan pertama kali saat membaca
informasi adanya kesempatan tersebut di Facebook saya. Mengapa? Saya begitu
yakin, tawaran itu khusus dibuat untuk mewujudkan impian saya. Mimpi itu akan menemui
jalannya dengan cara yang tidak disangka- sangka.
Saya adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 anak
berumur 6.5 dan 3.5 tahun. Dimana selama 7 tahun terakhir memang sengaja
meninggalkan dunia professional, dengan harapan dapat fokus merawat anak-anak
hingga usia sekolah mereka. Targetnya pada saat anak terkecil berumur 4 tahun –
pertengahan tahun 2014 - dan masuk Play Group, adalah waktu yang tepat untuk
kembali ke dunia profesional.
Dalam perencanaan kembali ke dunia profesional,
strategi saya adalah berguru kepada orang yang tepat. Untuk dunia penulisan,
saya memiliki 2 orang yang paling saya kagumi karyanya di Indonesia, Ahmad
Fuadi dan Habiburahman El Shirazy. Saya sudah membuat dalam agenda, untuk
menghubungi ke-2 orang ini pada tahun 2014 - setelah masa anak saya sekolah,
untuk bisa berguru. Dan sebelum saya melayangkan e-mail, ternyata saya mendapat
informasi mengenai tawaran yang luar biasa ini.
Jadi, Subhanallah. Sebuah Akademi yang memungkinkan untuk
belajar menulis bersama orang lain. It’s even better.
Mengapa Menulis?
Dalam 7 tahun terakhir ini, ternyata saya tidak bisa
benar-benar fokus mengurus anak-anak. Ada begitu banyak ide-ide aneh di kepala
saya. Disela-sela mengasuh anak , menemani suami, dan mengurus rumah tangga,
isi kepala saya itu hanya sempat ditumpahkan dalam lembaran-lembaran kertas
seadanya. Terkadang dicoret-coret anak, dirobek, dijadikan mainan origami
dan sebagainya. Sebenarnya saya ingin dapat menulis sesuatu yang dapat menginspirasi
orang lain dalam bentuk cerita fiksi ringan yang enak dibaca. Harapannya
tulisan itu dapat menjadi sarana dakwah yang halus untuk saling
nasehat-menasehati.
Membaca dan menulis adalah minat besar saya. Salah
satu impian gila saya adalah terkunci semalaman di Gramedia. That’s must be
awesome. Buku itu lebih lezat dari makanan apapun yang sangat menerbitkan
selera.
Hal-hal yang
ingin saya pelajari di Akademi 5 Menara:
- Bagaimana caranya mengorganisir sejumlah ide di kepala hingga menjadi sebuah tulisan yang dapat dinikmati banyak orang?
- Saya ingin mendengar langsung mengenai lika-liku perjalanan penulisan buku Trilogi 5 Menara, from stracth to publish.
- Bagaimana caranya bisa membuat jalinan kalimat yang begitu enak dibaca dan indah dalam sebuah rangkaian cerita yang utuh?
- Bagaimana cara menggali data dari orang lain seperti yang biasa dilakukan jurnalis?Mengetahui seluk beluk dunia jurnalistik dan penerbitan
- Dibimbing dalam menulis sebuah buku yang dapat mengajak orang kearah yang lebih baik
Mengenai sistem
belajar
Saya tahu kelas pertama diperuntukkan untuk peminat
dari Jabodetabek. Namun jarak Bandung-Jakarta kini dapat ditempuh hanya dengan
2 – 2.5 jam. Saya merasa sanggup untuk mengikuti kelas seminggu sekali atau 2
minggu sekali di Jakarta, dan sisanya berdiskusi melalui media online.
Mengapa Saya?
Saya adalah seorang Ibu yang berpendapat bahwa
setiap anak memiliki hak untuk diasuh penuh oleh ibunya di 7 tahun pertama
hidup mereka. Seorang Ibu sebaiknya menyediakan waktu full time bagi anak
balita mereka. Dengan konsekuensi meninggalkan karir profesional mereka, hingga
suatu waktu tertentu. Jika waktunya telah tepat, seorang ibu dapat, bahkan
perlu, untuk mengejar kembali passion dan karirnya. Banyak sekali orang yang
tidak setuju dengan pendapat saya ini. Mereka bilang, jika kita terlalu lama
meninggalkan dunia kerja, kita telah keburu tua dan tidak ada yang mau
menggunakan jasa kita lagi. Sebuah alasan yang tidak bisa saya terima. Menurut
saya ada jutaan kesempatan diluar sana untuk orang yang benar-benar berusaha.
Man Jadda Wajadda. Namun sampai hari ini saya belum berhasil memberikan bukti
bahwa seorang ibu yang telah meninggalkan dunia professional selama 7 tahun,
dapat kembali meraih mimpinya. Saya harap, Akademi 5 Menara, dapat membantu
saya memberikan bukti tersebut kepada para Ibu-ibu diluar sana.
Terakhir, saya ucapkan banyak terima kasih atas
dibukanya kesempatan untuk belajar menulis di Akademi 5 Menara. Semoga mimpi saya
dapat berguru kepada Bang Fuadi, bersama dengan teman-teman yang memiliki semangat
dan antusias yang sama dapat terwujud. Insya Allah, saya akan menjadi murid
yang membanggakan!
(638 kata)
(638 kata)
Komentar
Posting Komentar