Langsung ke konten utama

Pertemuan 1: Mengapa Saya Menulis?

Dimulai dengan pertanyaan, buku apa yang paling berpengaruh dalam hidupmu selain Kitab Suci? Bisakah sebuah buku merubah hidup dan menggerakkan hidup seseorang? Ada buku dimana orang bisa dibuat tidak tenang jika tidak bertindak atau melakukan sebuah perubahan.

Penting untuk membuat buku itu bermanfaat, bukan sekedar best seller dan disukai masyarakat. Buku yang laris belum tentu bermutu, demikian pula sebaliknya.

Di Goodreads, portalnya para penggila buku sedunia, kita bisa melihat peringkat buku yang paling banyak dibaca orang, baik skala internasional, maupun nasional.

Menurut sebuah bocoran dari penerbit ternama bahwa buku terlaris saat ini adalah kategori buku anak, khususnya komik jepang dengan 17%, buku sekolah 12%, fiksi 5%, bisnis, ekonomi dan sosial 3%, pengembangan diri 2.8%, dan agama 1%. Saat ini terdapat 1162 – 1500 penerbit yang terdaftar dan menghasilkan sekitar 20.000 judul buku per tahun. Namun sekitar setengahnya merupakan karya terjemahan.

Menulis itu bagai membentangkan karpet merah hidupmu. Ahmad Fuadi melanglang buana ke 33 negera dan mengenal banyak orang hanya karena menulis. Efek menulis itu bisa lebih dahsyat daripada peluru. Peluru hanya akan menembus kepala 1 orang, namun sebuah buku dapat mempengaruhi hidup banyak orang, melintasi zaman dan generasi.

Tugas pertemuan 1:
1. Membaca buku tentang Makna hidup. Tulislah essay tentang buku tersebut dan data mengenai buku.
2. Essay mengapa saya menulis? Usahakan jangan umum agar energinya keluar.


Dikumpulkan Senin, 28 April 2014 pukul 7.00

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh Kuliah Umum Fitrah Based Education Adriano Rusfi

Hari Minggu, 29 November 2015 lalu, saya kembali menghadiri sebuah Seminar Parenting di Aula Bapusibda Bandung. Kali ini judulnya Kuliah Umum Melahirkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Peradaban berbasis Fitrah yang diadakan oleh Komunitas HE-BPA atau Home Education – Berbasis Potensi dan Ahlak. Buat saya, yang seru dari setiap Seminar Parenting adalah menularnya aura positif dari para peserta. Mereka adalah para ayah dan bunda yang selalu semangat untuk meng-upgrade diri dengan menambah pengetahuannya untuk mendidik anak-anak mereka. Jadi wajar saja kalau ada teman yang bisa kecanduan ikut acara seminar parenting seperti ini. Pada Kuliah umum kali ini, walau memang didominasi para bunda, ternyata banyak juga para ayah yang semangat untuk mengikuti acara. Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai. Kon

Pertemuan 12: Sabtu bersama Agustinus Wibowo

“Kita akan bertemu Agustinus Wibowo tanggal 27 Desember 2014.” Itu pesan Pak Guru yang masuk di WAG AM5M beberapa minggu yang lalu. Semua antusias. Penulis genre baru non-fiksi kreatif Titik Nol yang keren itu (Titik Nol-nya yang keren, penulisnya saya belum tahu). Dua jam bersama Agustinus Wibowo (AW) eksklusif  untuk peserta AM5M dan gratis. Maka mulailah pencarian lebih jauh tentang si Mas Agus ini. Mulai dari Titik Nol , buku bercover biru dengan seorang anak yang meloncat dari ketinggian. Breath taking. Saya benar-benar ingin punya buku itu. Tapi harganya 125ribu. Itu jatah makan keluarga 3 hari. Lihat wawancaranya di Kick Andy dari YouTube. AW melakukan perjalanan darat dengan tabungan US$ 2000 ke daerah Tan. Afganistan, Tajikistan, Turkmenistan, Hidustan, dan tan tan yang lain. Sepertinya ini orang agak ajaib. Buka blognya Agustinus Wibowo . Oh my... deretan foto-foto indah kelas National

Oleh-oleh dari Kuliah Umum Septi Peni Wulandani

Biarkan anak tumbuh alamiah sesuai fitrahnya. Itu pesan kuat yang saya tangkap dari acara kuliah umum Ibu Septi Peni Wulandani di Aula Perpustakaan Bapusibda Jl. Kawaluyaan Indah II Bandung. Kuliah Umum dengan tema Menjadi Ibu Profesional untuk Mencetak Generasi Handal diprakarsai oleh Institut Ibu Profesional Bandung dengan bekerja sama dengan Bapusibda Jawa Barat. Pada Sabtu, 10 Oktober 2015, selama lebih dari 1 jam sekitar 200 lebih peserta terbius cerita Bu Septi yang begitu kocak namun penuh inspirasi berharga. Siapa Bu Septi? Ternyata banyak juga yang belum mengenal Ibu kelahiran 21 September 1974 ini. Maka wajar ketika moderator merasa perlu menampilkan selusin prestasi keren beliau, diantaranya: Ibu Teladan versi Majalah Ummi 2004 Danamon Award 2006 kategori Individu Pemberdaya Masyarakat Tokoh pilihan Majalah Tempo 2006 Inovator Sosial pilihan Pasca Sarjana FISIP UI 2006 Woman Enterpreuner Award Ashoka Foundation 2007 Ikon 2008 bidang IPTEK versi Majalah