Jika
menengok ke belakang pada artikel apa yang saya baca pada majalah atau koran, tontonan
apa yang selalu saya lihat di televisi, tema buku seperti apa yang mengisi rak
buku saya, hingga obrolan apa yang paling saya sukai, ternyata ketertarikan
saya dapat dikerucutkan menjadi 2 hal, yaitu: peran ibu dalam keluarga dan perjalanan
hidup orang meraih kesuksesan dalam keterbatasan.
Bisa
jadi karena sejak memiliki anak dan menjalani kehidupan sebagai Ibu Rumah
Tangga penuh waktu dengan segala suka dukanya, membuat saya begitu penasaran
untuk mengetahui bagaimana caranya orang lain menjalani kehidupan seperti itu. Menjadi
Ibu Rumah Tangga itu ternyata memang ada ilmunya. Ilmu yang lumayan susah untuk
dipelajari dan dipratekkan, setidaknya bagi saya yang lulusan sarjana. Ilmu
dasar kerumahtanggaan seperti Keyakinan yang lurus, Ilmu Komunikasi dengan
orang lain, Ilmu Keuangan dan Ilmu Manajemen Waktu saja susah sekali diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari dalam rumah tangga. Ditambah lagi ilmu keahlian yang
harus dimiliki seperti menjamin Gizi dan Kesehatan keluarga, menjaga Penampilan
yang menarik, mengurus Anak, melayani Suami, mengurus kerapian Rumah, hingga ke
urusan menyalurkan hobi demi mencari tambahan keuangan bagi keluarga. Begitu
kompleks, namun menarik. Itu ilmu yang seharusnya ada S1, S2 hingga S3-nya.
Namun sayang sekali tidak ada.
Suasana rumah tangga yang sehat,
ternyata sangat berpengaruh pada keberhasilan seseorang meraih mimpi mereka.
Ini terbukti dari sejumlah perjalanan hidup orang-orang yang saya ikuti. Hampir
selalu ada kehangatan keluarga disana. Mungkin saja keluarga tersebut tidak
utuh, namun selalu ada kekuatan dari hubungan kekeluargaan.
Dari
kekaguman pada sejumlah orang, tanpa terasa saya mulai menciptakan tokoh-tokoh
khayalan dalam coretan-coretan kertas seadanya. Biasanya lengkap dengan tahun
kelahiran hingga denah rumah mereka. Seringkali terjadi jika mengalami suatu
kejadian, saya akan lari ke dalam tokoh khayalan tersebut dan membayangkan
bagaimana mereka akan menyikapi kejadian itu. Dari mereka saya sering jadi
belajar tentang hidup dan menyikapi suatu permasalahan.
Mengenai
non fiksi atau fiksi, saya kira saya menyukai keduanya. Biasanya
renungan-renungan non fiksi yang saya dapat dari mengamati kejadian
sehari-hari, bacaan, tontonan atau obrolan saya tuangkan dalam bentuk tulisan
singkat. Kemudian hal tersebut dapat dikembangkan ke dalam sebuah cerita
khayalan yang utuh dengan tujuan tidak menggurui.
Mengingat
saya adalah newbie dalam hal tulis
menulis, saya berniat memulainya dengan belajar tulisan-tulisan pendek dalam
blog, baik fiksi maupun non fiksi. Dengan tulisan-tulisan pendek tersebut,
harapannya saya bisa mulai belajar tentang teknis menulis yang baik dan benar,
sekaligus memupuk rasa percaya diri sebelum beranjak ke penyusunan sebuah buku
yang tentunya lebih kompleks permasalahannya.
Beberapa
ide tulisan non-fiksi yang akan saya buat seperti: rekaman perjalanan
perkembangan anak-anak untuk berbagi pengalaman dengan orang tua lain,
pelajaran yang saya ambil dari kebodohan-kebodohan yang saya lakukan, dan profil
orang-orang inspiratif yang dilengkapi dengan surat pribadi bertulisan tangan
mereka.
Sedangkan
untuk ide tulisan fiksi adalah kumpulan cerita pendek mengenai masalah yang
biasa dihadapi oleh sebuah keluarga dan bagaimana cara mereka mengatasinya,
perjalanan sebuah keluarga meraih kesuksesan dalam keterbatasan, kisah
kegagalan rumah tangga, kisah perjalanan seorang pembantu profesional, hingga
kisah perjalanan wisata sepasang suami istri atau ayah anak untuk saling
menguatkan diri.
Saya
berencana membuat blog 1 September 2014, bertepatan dengan ulang tahun saya ke-39,
dengan membuat 39 tulisan pada awalnya. Selanjutnya akan rutin ditambah 1
tulisan setiap minggu. Targetnya, saya dapat menghasilkan sebuah buku
berkualitas dan sukses dipasaran saat usia saya 40 tahun. Insya Allah.
Halo Mbak Shan, hehe, sori baru bisa mampir.
BalasHapusPertama aku bingung, Mba, mau kasih feedback macem mana :D
Ini tulisan menurutku udh bagus di sana-sini. Penuturan idenya mengalir sekali. Yang lbh utama, kesanku ide di tulisan ini gak mengada-ada dan ambisius. Apa ya.. kayak ada kesan rendah hati, tidak sombong, dan rajin menabung :D. Tulisan ini ringan dan padat, pasti udah lewat re-writing berkali-kali deh. Aku pikir dari tulisan ini, logikanya sangat-sangat terpetakan dgn baik. Gak ada yg susul2an dan salah tempat.
Masukan untuk kekurangannya cuma ada di-EYD:
1. "Hampir selalu ada kehangatan keluarga disana" (koreksi: di sana)
2. "... buku berkualitas dan sukses dipasaran ..." (koreksi: di pasaran)
Yah, itu sih nanti kerjaan editor sebelum tulisannya diterbitkan, Mba. Amiiin.
Oke, ditunggu tanggal 1 September 2014-nya, Mba! :))