Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2015

Oleh-oleh dari Launching Buku Bunda Produktif

Launching buku ke-4 Institut Ibu Profesional berjudul Bunda Produktif, Catatan Ikhtiar Menjemput Rizki (J&J Publishing, 2015) di Bapusibda Bandung, diselenggarakan bertepatan dengan Hari Ibu 22 Desember 2015 yang juga ulang tahun ke-4 Institut Ibu Profesional (IIP). Sebuah ontologi dari 25 ibu-ibu yang tersebar di berbagai kota, berbagi pengalaman di tatar produktif bagi orang lain diluar keluarga. Mereka berbagi cerita bagaimana menemukan passion- nya dan menggunakan passion itu untuk membantu mencari nafkah keluarga, menyalurkan hobi dan membantu orang lain. Sebagai tradisi, IIP selalu meluncurkan buku dalam setiap perayaan ulang tahunnya. Pada ulang tahun pertama, keluar buku Hei, Ini Aku: Ibu Profesional (Leutikaprio, 2012) berisi kumpulan 31 tulisan pengalaman para ibu-ibu yang bergabung dengan IIP. Pada ulang tahun kedua diluncurkan buku Bunda Sayang, 12 Ilmu Dasar Mendidik Anak (Gazza Media, 2013) yang selain berisi pengalaman para ibu, juga dilengkapi dengan kumpu

Oleh-oleh dari Diskusi Parenting Mengenal Gaya Belajar Anak

“Anak saya trauma matematika,” adalah kalimat yang jamak kita dengar dari para orang tua. Dalam diskusi selama 2 jam bersama Teh Dita Wulandari, pernyataan itu mendapatkan alternatif solusinya. Benar-benar sebuah sharing bergizi dari ibu yang rela meninggalkan statusnya menjadi dosen tetap sebuah PTS selama 13 tahun demi meng-homeschooling-kan 3 putra putrinya. Ada 2 hal yang perlu diperhatikan mengenai cara kita belajar. Pertama , bagaimana kita menyerap informasi dengan mudah ( modalitas ) dan kedua, bagaimana cara kita mengatur dan mengolah informasi tersebut ( dominasi otak ).  Gaya belajar seseorang adalah kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Dari ‘buku wajib baca’ Quantum Learning - Membiasakan belajar nyaman dan menyenangkan, Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (Kaifa, 1999) , kita mengenal 3 cara dalam menyerap informasi (Modalitas belajar): 1. Visual, dengan ciri-ciri:            rapi dan teratur           

#9 Tips menulis resume acara ala Shanty

Saya ini pada dasarnya pemalas. Ketika hari ini ada seorang yang bertanya bagaimana caranya menulis resume acara seperti yang biasa saya tulis, saya langsung ke-GR-an yakin bahwa besok saya akan dapat pertanyaan yang sama. Daripada habis waktu menjawab pertanyaan yang sama, lebih baik saya tulis saja disini. Jadi kalau ada yang mau tanya-tanya tinggal kasih saja link ini. Hemat waktu dan energi. Tips #1 Hanya mencatat bagian menarik Hanya point-point menarik yang saya catat di notes kecil seharga 4000-an. Jadi bisa dipastikan kalau tulisan saya panjang,  itu karena memang banyak materi penting yang perlu dikenang dan dicatat dalam sejarah. Info-info klasik, standar dan basi tidak pernah saya ijinkan masuk ke catatan. Tips #2 Foto slide Saya selalu memfoto setiap slide materi yang ditayangkan untuk membantu mengingat alur materi. Apa yang ada di dalam slide tidak perlu dicatat lagi. Tips #3 Laporan lisan Setiap pulang acara saya suka menceritakan isi materi yang b

Oleh-oleh Framework Pendidikan Berbasis Fitrah Harry Santosa

Tidak terasa 1 tahun lebih sudah berlalu sejak pertemuan pertama saya dengan Pak Harry Santosa. Dalam sebuah Seminar Home Education pada 13 September 2014 di SD Darul Hikam, Pak Harry Santosa dan Ibu Septi Peni Wulandani membuka mata saya mengenai konsep Pendidikan berbasis Potensi dan Akhlak bersama Keluarga dan Komunitas.  Jika diingat kembali, pertemuan itu bisa dibilang sangat bersejarah. Karena dari pertemuan itu saya mulai mengenal komunitas Institut Ibu Profesional, Homeschooler Bandung, dan ITBMotherhood. Ternyata banyak juga orang tua yang haus ilmu untuk mendidik putra-putri mereka di Bandung Raya ini. Setahun lebih kemudian, tepatnya Minggu, 29 November 2015, Pak Harry Santosa kembali dengan mempersembahkan sebuah pemikiran yang telah dibukukan dengan rapi berjudul Fitrah based Education, sebuah Model Pendidikan Peradaban – Bagi Generasi Peradaban – Menuju Peran Peradaban, Mengembalikan pendidikan sejati selaras fitrah, misi hidup dan tujuan hidup. Singkat kata, i