Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Oleh-oleh Seminar Awam Membentuk Kepribadian Anak Kreatif & Islami

Acara keren ini diselenggarakan dalam rangka Milad ke 25 RS Al Islam Bandung pada 29 Agustus 2015 di Aula RS Al Islam Jl. Soekarno Hatta Bandung. Sebenarnya ada handout lengkap dari seminar ini dan berbeda dari catatan yang saya buat. Catatan ini sekedar beberapa point menarik yang saya tangkap. Berikut sedikit oleh-oleh dari seminar murah meriah yang tidak murahan. Materi dr. Lia Marlia tentang Tumbuh kembang anak dalam perspektif pediatri: - Agar anak optimal pertumbuhan dan perkembangannya, penting untuk orang tua mencermati kebutuhan dasar anak yang mencakup Asuh, Asih dan Asah. - Asuh: nutrisi, imunisasi, masalah kesehatan, pakaian, tempat tinggal, sanitasi lingkungan dan gerak jasmani. - Asih: kasih sayang, rasa aman, harga diri, kebutuhan untuk sukses, mandiri, dorongan, kesempatan dan pengalaman. - Asah: menstimulasi anak dengan pendidikan informal di rumah, formal di sekolah dan non formal di tempat kursus/les. - Perkembangan dan pertumbuhan ini harus selalu di monit

Pentingnya konsep buku untuk menembus penerbit

Ketika Pak Guru kami, Ahmad Fuadi, mengusulkan untuk membuat sebuah buku bersama, hal pertama yang beliau minta adalah membuat konsep buku untuk diserahkan ke penerbit. Gunanya untuk melihat apakah si penerbit berminat dengan konsep buku yang akan kita buat. Langsung lah keluar pertanyaan naif dari para penulis amatiran asuhan pak guru: “Emang konsep buku itu apa sih Bang?” Ternyata konsep buku itu berisi tentang uraian singkat mengenai buku yang akan ditulis, mengapa buku itu perlu dibeli, apa keunikan buku itu, siapa yang akan membacanya dan kira-kira pembagian babnya seperti apa . Pendek saja, sekitar 2-3 lembar.  Penerbit tidak akan punya banyak waktu untuk membaca lengkap seluruh naskah. Mereka hanya perlu point-point penting seperti dijelaskan dalam konsep buku tersebut. Konsep buku memang terbukti efektif untuk bisa menembus penerbit dan bukan tidak mungkin membuat buku laku di pasaran. Seringkali kita kecewa setelah membaca sebuah buku. “Ngapain ya saya buang waktu baca