Langsung ke konten utama

Seleksi 2: “Nah, ini baru namanya pelatihan menulis yang sebenarnya!”

Mengapa saya katakan demikian? Dari deskripsi yang diberikan, dapat dikatakan bahwa pelatihan menulis di Akademi 5 Menara akan memberikan modal dasar yang paling penting untuk menjadi seorang penulis yang baik, seperti:

1.      Peserta hasil seleksi ketat
Peserta pelatihan merupakan orang-orang terpilih yang memiliki minat yang sama dan telah dinilai cukup potensial untuk menjadi penulis. Akademi 5 Menara bukanlah tempat pelatihan yang setiap orang bisa mengikutinya hanya karena memiliki sejumlah uang. Jarang sekali ada tempat pelatihan yang seperti ini. Dengan demikian tujuan dari pendirian lembaga ini akan lebih mudah tercapai.

2.      Kerjasama tim
Saya selalu percaya bahwa ada rentang pencapaian yang besar antara sekedar orang cerdas dan berbakat, dengan orang cerdas dan berbakat yang dapat bekerja sama dengan orang lain. Kemampuan untuk bertukar pikiran dan mendengar masukan dari orang lain, terlebih dalam bidang penulisan yang sangat kompleks, adalah syarat mutlak.

3.      Penugasan
Tugas akan sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan kita dan menjadi tolak ukur pemahaman kita terhadap sesuatu. Belajar dengan tugas, adalah salah satu cara terbaik untuk mendapatkan ilmu baru.

4.      Ketepatan waktu dan Kemandirian
Mengkombinasikan antara mood dan deadline bisa dibilang sebagai salah satu persamaan antara penulis dan arsitek. Kedisiplinan mutlak diperlukan untuk dapat menghasilkan sebuah karya yang baik.

5.      Mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan penulisan
Tidak banyak orang yang beruntung dapat mengetahui bagaimana “dapur” dari sebuah buku. Dengan mengetahui bagaimana keseharian penulis, proses editing, proses wawancara dengan media hingga menghadiri bedah buku pastinya merupakan masukan yang sangat berharga.

6.      Mentor yang berpengalaman menulis buku best seller
Bisa saja kita berteman dengan seorang A.Fuadi, penulis buku terkenal yang sangat inspiratif. Namun saya yakin, tidak kepada setiap orang A.Fuadi memiliki cukup waktu untuk berbagi pengalaman, menyemangati dan memberikan masukan terhadap karya seseorang.

Sebagai tambahan, walau saya berdomisili di Bandung, saya tidak merasa ada kesulitan untuk mengikuti tatap muka wajib di Bintaro 1-2x sebulan. Kebetulan sekali saya memiliki adik yang tinggal di Bintaro sektor 1.


Jadi tidak salah saya memilih untuk ikut seleksi mengikuti pelatihan menulis di Akademi 5 Menara. Memang seperti inilah pelatihan yang sebenarnya!

(334 kata)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh Framework Pendidikan Berbasis Fitrah Harry Santosa

Tidak terasa 1 tahun lebih sudah berlalu sejak pertemuan pertama saya dengan Pak Harry Santosa. Dalam sebuah Seminar Home Education pada 13 September 2014 di SD Darul Hikam, Pak Harry Santosa dan Ibu Septi Peni Wulandani membuka mata saya mengenai konsep Pendidikan berbasis Potensi dan Akhlak bersama Keluarga dan Komunitas.  Jika diingat kembali, pertemuan itu bisa dibilang sangat bersejarah. Karena dari pertemuan itu saya mulai mengenal komunitas Institut Ibu Profesional, Homeschooler Bandung, dan ITBMotherhood. Ternyata banyak juga orang tua yang haus ilmu untuk mendidik putra-putri mereka di Bandung Raya ini. Setahun lebih kemudian, tepatnya Minggu, 29 November 2015, Pak Harry Santosa kembali dengan mempersembahkan sebuah pemikiran yang telah dibukukan dengan rapi berjudul Fitrah based Education, sebuah Model Pendidikan Peradaban – Bagi Generasi Peradaban – Menuju Peran Peradaban, Mengembalikan pendidikan sejati selaras fitrah, misi hidup dan tujuan hidup. Singkat kat...

Oleh-oleh Kuliah Umum Fitrah Based Education Adriano Rusfi

Hari Minggu, 29 November 2015 lalu, saya kembali menghadiri sebuah Seminar Parenting di Aula Bapusibda Bandung. Kali ini judulnya Kuliah Umum Melahirkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Peradaban berbasis Fitrah yang diadakan oleh Komunitas HE-BPA atau Home Education – Berbasis Potensi dan Ahlak. Buat saya, yang seru dari setiap Seminar Parenting adalah menularnya aura positif dari para peserta. Mereka adalah para ayah dan bunda yang selalu semangat untuk meng-upgrade diri dengan menambah pengetahuannya untuk mendidik anak-anak mereka. Jadi wajar saja kalau ada teman yang bisa kecanduan ikut acara seminar parenting seperti ini. Pada Kuliah umum kali ini, walau memang didominasi para bunda, ternyata banyak juga para ayah yang semangat untuk mengikuti acara. Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai. Kon...

Oleh-oleh dari Kuliah Umum Septi Peni Wulandani

Biarkan anak tumbuh alamiah sesuai fitrahnya. Itu pesan kuat yang saya tangkap dari acara kuliah umum Ibu Septi Peni Wulandani di Aula Perpustakaan Bapusibda Jl. Kawaluyaan Indah II Bandung. Kuliah Umum dengan tema Menjadi Ibu Profesional untuk Mencetak Generasi Handal diprakarsai oleh Institut Ibu Profesional Bandung dengan bekerja sama dengan Bapusibda Jawa Barat. Pada Sabtu, 10 Oktober 2015, selama lebih dari 1 jam sekitar 200 lebih peserta terbius cerita Bu Septi yang begitu kocak namun penuh inspirasi berharga. Siapa Bu Septi? Ternyata banyak juga yang belum mengenal Ibu kelahiran 21 September 1974 ini. Maka wajar ketika moderator merasa perlu menampilkan selusin prestasi keren beliau, diantaranya: Ibu Teladan versi Majalah Ummi 2004 Danamon Award 2006 kategori Individu Pemberdaya Masyarakat Tokoh pilihan Majalah Tempo 2006 Inovator Sosial pilihan Pasca Sarjana FISIP UI 2006 Woman Enterpreuner Award Ashoka Foundation 2007 Ikon 2008 bidang IPTEK versi Majalah...