Penyusun : Jack Canfield, Mark Victor Hansen,
dkk
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, sejak 1995
Membaca buku ini,
benar-benar bagai menyeruput semangkuk sup ayam yang hangat dan lezat di saat
cuaca dingin. Begitu nikmat, menenangkan dan mengenyangkan. Setiap buku
biasanya terdiri dari sekitar 60 hingga 90 essay pendek mengenai perjalanan hidup
seorang manusia menghadapi kehidupan. Kita akan diajak larut dalam kisah
bagaimana seseorang meraih mimpi dari yang sepertinya tidak mungkin menjadi
mungkin, bagaimana seseorang tegar menghadapi tantangan, bagaimana menghadapi
kegagalan dalam hidup, bagaimana kisah orang-orang yang menghadapi maut dan
masih banyak lagi.
Buku yang edisi
aslinya telah diterbitkan sejak 1993 dan hingga tahun 2006 telah mengeluarkan
sekitar 200 judul buku, mengangkat nilai spiritualitas yang universal. Bagaimana
kisah pendek sekitar 500 – 1500 kata berhasil menyampaikan pesan hubungan
sejati antara manusia dengan Tuhannya, dengan manusia lain dan dengan diri
sendiri. Kisah-kisah inspiratif ini dikemas dalam bentuk singkat yang enak
dibaca sehingga memungkinkan kita bisa menyeruputnya sesendok sehari jika
diperlukan. Belakangan Chicken Soup dikeluarkan untuk demografi tertentu
seperti untuk para wanita, ayah, ibu, orang tua, remaja, anak-anak, ABG,
jomblo, single parents, pecinta hewan atau hobi tertentu.
Karena begitu
fenomenalnya buku pertama Chicken Soup for the Soul hingga menjadi #1 New York
Times Bestseller, buku sejenis pun mulai bermunculan di Indonesia. Helvi Tiana
Rosa dan Asma Nadia dengan buku Pelangi Nurani (Syaamil 2002) atau
Habiburrahman El Shirazy dengan Ketika Cinta Berbuah Surga (MQS Publishing,
2005) mencoba mengangkat kisah-kisah inspiratif yang sejenis dengan konten yang
lebih islami. Namun sayang, kisah yang dikemukakan terasa kurang membumi
sehingga kedua buku tersebut gagal menghidupkan emosi pembaca. Begitu datar dan
membosankan. Sangat berbeda jika kita membaca seri Chicken Soup, dimana reaksi
fisik kita akan sukar untuk tidak keluar. Kita bisa berlinangan air mata, tersipu
malu, bangkit dengan penuh semangat, mengubah sikap perilaku kita yang keliru,
atau sekedar mengucapkan aww….penuh kekaguman.
Buku ini membuat kita
dapat merasakan bagaimana cara manusia lain mengatasi rasa takut dan rasa sedih
dalam menghadapi kehidupan, bagaimana mereka menghadapi tantangan, meraih
mimpi, menghadapi kesulitan, bagaimana ketidakmungkinan menjadi mungkin, bagaimana
cemohan bisa keliru. Tahukah Anda, bagaimana buku pertama Chicken Soup for the
Soul ditolak di sejumlah penerbit karena dianggap sampah dan akhirnya hanya sebuah
penerbit kecil yang mau menerimanya.
Salah satu kisah yang
begitu berkesan adalah kisah seorang guru Amerika mengenai seorang pelajar
Indonesia bernama Rita. Diceritakan bagaimana Rita, seorang gadis SMA yang memiliki
keberanian menghadangnya di halaman parkir tempatnya mengajar, untuk minta
diajarkan bahasa Inggris karena ingin meraih impiannya sekolah di Amerika.
Diceritakan bagaimana Rita mulai belajar bahasa, mengenal komputer, hingga mengikuti
tes. Sebenarnya yang sangat tegang adalah sang guru, karena ia tidak bisa membayangkan
bagaimana gadis yang begitu bersemangat ini sanggup menghadapi kegagalan.
Ketika pengumuman tiba dan akhirnya Rita memang terpilih untuk sekolah ke
Amerika, Rita hanya menjawab: Saya sudah tahu. Cerita ini begitu dalam membekas
dalam hati saya, bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika kita
bersungguh-sungguh.
Catatan: saya sendiri
memiliki lebih dari selusin seri Chicken Soup for the Soul yang harus mudah
terjangkau, karena sewaktu-waktu saya memerlukan sesendok sup hangat untuk
penghangat jiwa yang dingin.
(510 kata)
(510 kata)
Komentar
Posting Komentar