Langsung ke konten utama

Tugas 1: Tentang Saya

Jika mengacu dalam bukunya Florence Littauer - Personality Plus, saya adalah Phlegmatis sejati. Introvert, cinta damai dan tidak suka konfrontasi. Saya tidak suka deadline dan berada dalam kondisi tertekan, yang biasanya saya antisipasi dengan mempersiapkan diri lebih awal. Dalam beberapa hal saya sangat perfeksionis, namun jika tidak mampu mencapainya, saya bisa jadi sangat asal-asalan. Saya gampang menyerah atau bosan dan kurang memiliki antusiasme serta tekad yang kuat pada sesuatu.

Hobi saya adalah membaca, membaca, dan membaca. Berada dalam suatu tempat yang penuh buku dan wangi kertas seringkali terasa sebagai surga. Walau sangat sibuk mengurus anak selama 7 tahun terakhir, membaca adalah hal yang tidak pernah berhenti saya lakukan. Dan saya memiliki kemampuan membaca yang cukup cepat. Menulis selama ini saya lakukan hanya dalam bentuk scratch, karena saya jarang sekali memiliki waktu yang cukup untuk dapat berkonsentrasi menuangkan ide di kepala saya. Bisa jadi karena saya tidak memiliki ilmu menulis yang memadai. Saya belum pernah mengikuti pelatihan menulis dalam bentuk apa pun sebelumnya, dan belum pernah memiliki satu pun tulisan selesai yang layak dibaca orang lain.

Menulis fiksi merupakan salah satu jalan saya untuk memasuki dunia penulisan. Sebenarnya saya masih memendam keinginan untuk menekuni bidang penulisan khusus di dunia arsitektur yaitu tulisan tentang kritik dan kinerja sebuah bangunan (Istilahnya Post Occupancy Evaluation).


Obsesi terbesar saya diantaranya adalah menjadi gemuk dan sehat, punya rutinitas harian yang teratur dan produktif, serta menjadi penulis yang dapat menghasilkan tulisan yang dapat dinikmati dan bermanfaat bagi banyak orang.

(240 kata)

Komentar

  1. Terimakasih mbak Shanty.
    Salam kenal ya?
    Saya Tugi Songidah- ibu satu anak cowok....ingin belajar dari hal-hal yg anda posting di sini..boleh ya?
    semoga pertemuan kita disini membawa banyak manfaat.
    ana uhibuka fillah. terimakasih
    salam hangat,
    Tugi Songidah.
    (Mama Nafis)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mama Nafis. Saya sudah lama meninggalkan blog yang ini. Silakan berkunjung ke rumah baru saya di shantystory.com.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh Framework Pendidikan Berbasis Fitrah Harry Santosa

Tidak terasa 1 tahun lebih sudah berlalu sejak pertemuan pertama saya dengan Pak Harry Santosa. Dalam sebuah Seminar Home Education pada 13 September 2014 di SD Darul Hikam, Pak Harry Santosa dan Ibu Septi Peni Wulandani membuka mata saya mengenai konsep Pendidikan berbasis Potensi dan Akhlak bersama Keluarga dan Komunitas.  Jika diingat kembali, pertemuan itu bisa dibilang sangat bersejarah. Karena dari pertemuan itu saya mulai mengenal komunitas Institut Ibu Profesional, Homeschooler Bandung, dan ITBMotherhood. Ternyata banyak juga orang tua yang haus ilmu untuk mendidik putra-putri mereka di Bandung Raya ini. Setahun lebih kemudian, tepatnya Minggu, 29 November 2015, Pak Harry Santosa kembali dengan mempersembahkan sebuah pemikiran yang telah dibukukan dengan rapi berjudul Fitrah based Education, sebuah Model Pendidikan Peradaban – Bagi Generasi Peradaban – Menuju Peran Peradaban, Mengembalikan pendidikan sejati selaras fitrah, misi hidup dan tujuan hidup. Singkat kat...

Oleh-oleh Kuliah Umum Fitrah Based Education Adriano Rusfi

Hari Minggu, 29 November 2015 lalu, saya kembali menghadiri sebuah Seminar Parenting di Aula Bapusibda Bandung. Kali ini judulnya Kuliah Umum Melahirkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Peradaban berbasis Fitrah yang diadakan oleh Komunitas HE-BPA atau Home Education – Berbasis Potensi dan Ahlak. Buat saya, yang seru dari setiap Seminar Parenting adalah menularnya aura positif dari para peserta. Mereka adalah para ayah dan bunda yang selalu semangat untuk meng-upgrade diri dengan menambah pengetahuannya untuk mendidik anak-anak mereka. Jadi wajar saja kalau ada teman yang bisa kecanduan ikut acara seminar parenting seperti ini. Pada Kuliah umum kali ini, walau memang didominasi para bunda, ternyata banyak juga para ayah yang semangat untuk mengikuti acara. Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai. Kon...

Oleh-oleh dari Kuliah Umum Septi Peni Wulandani

Biarkan anak tumbuh alamiah sesuai fitrahnya. Itu pesan kuat yang saya tangkap dari acara kuliah umum Ibu Septi Peni Wulandani di Aula Perpustakaan Bapusibda Jl. Kawaluyaan Indah II Bandung. Kuliah Umum dengan tema Menjadi Ibu Profesional untuk Mencetak Generasi Handal diprakarsai oleh Institut Ibu Profesional Bandung dengan bekerja sama dengan Bapusibda Jawa Barat. Pada Sabtu, 10 Oktober 2015, selama lebih dari 1 jam sekitar 200 lebih peserta terbius cerita Bu Septi yang begitu kocak namun penuh inspirasi berharga. Siapa Bu Septi? Ternyata banyak juga yang belum mengenal Ibu kelahiran 21 September 1974 ini. Maka wajar ketika moderator merasa perlu menampilkan selusin prestasi keren beliau, diantaranya: Ibu Teladan versi Majalah Ummi 2004 Danamon Award 2006 kategori Individu Pemberdaya Masyarakat Tokoh pilihan Majalah Tempo 2006 Inovator Sosial pilihan Pasca Sarjana FISIP UI 2006 Woman Enterpreuner Award Ashoka Foundation 2007 Ikon 2008 bidang IPTEK versi Majalah...