Langsung ke konten utama

Tugas 1: Usul Saya

Walau belum pernah mengikuti pelatihan menulis sebelumnya dan tidak tahu seperti apa seharusnya pelatihan menulis yang baik, saya coba untuk memberikan usul sebagai berikut:

  • Mungkin memang ada baiknya silabus pelatihan ini disusun berdasarkan apa yang ingin para peserta pelajari. Namun karena pastinya beragam, mungkin Bang Fuadi bisa membantu merumuskannya berdasarkan pengalaman beliau sebagai penulis dan wartawan.
  • Silabus atau apa-apa saja yang akhirnya akan kita pelajari selama di Akademi, sebaiknya dirumuskan diawal dan disampaikan dalam bentuk tertulis. Sehingga peserta memiliki acuan yang jelas ketika belajar.
  •  Ide proyek akhir berupa buku adalah sangat penting. Karena inilah tujuan utama kita mengikuti pelatihan. Kita bisa mempelajari bagaimana proses sebuah buku dari dibuat, lahir hingga dibesarkan.
  • Untuk menjamin sebuah buku berkualitas, tentunya “orang-tuanya” harusnya dibekali ilmu yang cukup. Saya kira dengan banyak diberi tugas latihan menulis (mudah-mudahan saya tidak akan menyesali usulan ini!) dan kemudian dievaluasi, akan membantu mengasah kemampuan kita dengan lebih baik.
  • Ada forum yang menampung semua tugas penulisan peserta. Diharapkan masukan Bang Fuadi sebagai mentor dan ‘rekan seperjuangan’ bisa di baca oleh semua. Bisa dalam bentuk post di grup tertutup FaceBook untuk memudahkan memberi comment atau men-share tulisan.
  • Bang Fuadi sebagai mentor, saya harap cukup cair dan murah berbagi ilmu dengan peserta. Saya akan senang sekali jika Bang Fuadi mau memberi tips-tips singkat penulisan kepada peserta setiap hari di forum. 
     (224 kata)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Oleh-oleh Framework Pendidikan Berbasis Fitrah Harry Santosa

Tidak terasa 1 tahun lebih sudah berlalu sejak pertemuan pertama saya dengan Pak Harry Santosa. Dalam sebuah Seminar Home Education pada 13 September 2014 di SD Darul Hikam, Pak Harry Santosa dan Ibu Septi Peni Wulandani membuka mata saya mengenai konsep Pendidikan berbasis Potensi dan Akhlak bersama Keluarga dan Komunitas.  Jika diingat kembali, pertemuan itu bisa dibilang sangat bersejarah. Karena dari pertemuan itu saya mulai mengenal komunitas Institut Ibu Profesional, Homeschooler Bandung, dan ITBMotherhood. Ternyata banyak juga orang tua yang haus ilmu untuk mendidik putra-putri mereka di Bandung Raya ini. Setahun lebih kemudian, tepatnya Minggu, 29 November 2015, Pak Harry Santosa kembali dengan mempersembahkan sebuah pemikiran yang telah dibukukan dengan rapi berjudul Fitrah based Education, sebuah Model Pendidikan Peradaban – Bagi Generasi Peradaban – Menuju Peran Peradaban, Mengembalikan pendidikan sejati selaras fitrah, misi hidup dan tujuan hidup. Singkat kat...

Oleh-oleh Kuliah Umum Fitrah Based Education Adriano Rusfi

Hari Minggu, 29 November 2015 lalu, saya kembali menghadiri sebuah Seminar Parenting di Aula Bapusibda Bandung. Kali ini judulnya Kuliah Umum Melahirkan Generasi Emas Melalui Pendidikan Peradaban berbasis Fitrah yang diadakan oleh Komunitas HE-BPA atau Home Education – Berbasis Potensi dan Ahlak. Buat saya, yang seru dari setiap Seminar Parenting adalah menularnya aura positif dari para peserta. Mereka adalah para ayah dan bunda yang selalu semangat untuk meng-upgrade diri dengan menambah pengetahuannya untuk mendidik anak-anak mereka. Jadi wajar saja kalau ada teman yang bisa kecanduan ikut acara seminar parenting seperti ini. Pada Kuliah umum kali ini, walau memang didominasi para bunda, ternyata banyak juga para ayah yang semangat untuk mengikuti acara. Materi pertama dari Psikolog lulusan UI, Drs. Adriano Rusfi, S.Psi atau yang sering di sapa Bang Aad. Beliau menyampaikan materi Melahirkan Generasi Aqil Baligh untuk Peradaban Indonesia yang Lebih Hijau dan Lebih Damai. Kon...

Oleh-oleh dari Kuliah Umum Septi Peni Wulandani

Biarkan anak tumbuh alamiah sesuai fitrahnya. Itu pesan kuat yang saya tangkap dari acara kuliah umum Ibu Septi Peni Wulandani di Aula Perpustakaan Bapusibda Jl. Kawaluyaan Indah II Bandung. Kuliah Umum dengan tema Menjadi Ibu Profesional untuk Mencetak Generasi Handal diprakarsai oleh Institut Ibu Profesional Bandung dengan bekerja sama dengan Bapusibda Jawa Barat. Pada Sabtu, 10 Oktober 2015, selama lebih dari 1 jam sekitar 200 lebih peserta terbius cerita Bu Septi yang begitu kocak namun penuh inspirasi berharga. Siapa Bu Septi? Ternyata banyak juga yang belum mengenal Ibu kelahiran 21 September 1974 ini. Maka wajar ketika moderator merasa perlu menampilkan selusin prestasi keren beliau, diantaranya: Ibu Teladan versi Majalah Ummi 2004 Danamon Award 2006 kategori Individu Pemberdaya Masyarakat Tokoh pilihan Majalah Tempo 2006 Inovator Sosial pilihan Pasca Sarjana FISIP UI 2006 Woman Enterpreuner Award Ashoka Foundation 2007 Ikon 2008 bidang IPTEK versi Majalah...