Pada intinya, pertemuan kali ini dibicarakan mengenai
bagaimana triknya membuat dialog yang bagus. Berikut beberapa hal penting yang
disampaikan Pak guru seperti dirangkum oleh Putri dan Shanty:
1.
Pahami bahwa
tujuan dialog adalah memberi KESAN (impresi) dialog yang riil, tapi bukan
mereplikasi atau meniru mentah-mentah. Life
has no plot, conversation has no shape, repetitive. Record it! Dialog yang
riil itu membosankan, berlebihan dan banyak perulangan. Bukan itu yang ingin
dibaca orang.
Khaled Hosseini dalam novelnya The
Kite Runner memiliki cara unik dalam membuat dialog yang menggunakan ungkapan
dalam bahasa lain. Ia menerjemahkan beberapa istilah asing dengan menggunakan
kalimat lain.
“Tashakor, Ali jan.”
“Aku mendoakanmu sepanjang waktu.”
“Kalau begitu, teruslah berdoa. Kita belum menyelesaikannya.”
atau:
“Assalamu’alaikum, Bachem.” Halo, anakku.
“Wa’alaikumussalam, Jenderah Sahib,” aku menjabat tangannya.
Dialog diatas tidak riil, namun membantu
pembaca untuk menangkap setting dan karakter tokohnya.
2.
Tulis ulang
sampai sependek mungkin. Kalau bisa pendek, tidak perlu harus
berpanjang-panjang. Jangan siksa para pembaca.
3.
Tulis reaksi
orang dari 2 belah pihak. Contohnya, menggambarkan situasi membosankan dengan
aksi menguap dari lawan bicara.
4.
Pahami bahwa
fungsi dialog adalah 3 yaitu: memajukan
(menggerakkan) cerita; memberi informasi (tapi jangan berlebihan, campurkan
dengan narasi); dan menguatkan karakter
(tercermin dari gaya bicara, apakah sarkastik, alim, mengulang kata tertentu,
dan lainnya).
5.
Perhatikan sub-text
atau makna dibawah permukaan. Pertengkaran tentang makanan sebenarnya
menceritakan bahwa adanya ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
6.
KUATKAN
dialog dengan mengulang kata atau gerak fisik.
“Saya cinta kamu,”
katanya dari balik koran pagi.
“Sungguh?”
“Iya.”
Bandingkan
dengan:
“Saya cinta kamu,”
katanya dari balik koran pagi.
“Sungguh?”
“Iya.” Dia benar-benar
mencintainya (mengulang kata)
Atau
yang ini:
“Saya cinta kamu,”
katanya dari balik koran pagi.
“Sungguh?”
Dia menurunkan koran
dan menatapnya. “Iya.” (petunjuk fisik)
7.
Terdapat 3
tipe dialog: langsung, tidak langsung dan dalam hati (interior)
8.
Penggunaan katanya bisa dihilangkan atau seperlunya
saja.
9.
Ungkapkan
keinginan karakter secara tidak langsung (indirect dialog). Contohnya: “ngopi
yuk”, bisa diganti dengan “mulut pahit nih”
10.
Ada konflik
dalam dialog.
Contoh dialog seorang pelajar yang
meminta contekan dari temannya saat ujian:
“katanya mau lulus bareng?”
“katanya mau masuk surga bareng?”
Contoh dialog
seorang istri yang ingin makan diluar, sementara suaminya menolak)
“coba tempat baru yuk”
“masakan mama lebih enak deh”
11. Selain sejumlah hal diatas, untuk membuat dialog yang
baik, pastikan dialog memiliki kriteria berikut:
- Terdapat konflik
- Tidak klise dan sering diulang-ulang
- Bisakah dibuat lebih baik dengan cara tidak langsung (indirect)
- Cerdas dan berwarna
12. Cek dialog
dengan membacanya keras-keras atau minta orang lain membacakannya untuk kita.
Dalam pertemuan
kemarin kami juga melakukan praktek seru untuk membuat dialog. Satu kelompok yang
terdiri dari 4 orang, memberikan satu kalimat, yang akan dijawab oleh kelompok
yang lain. Berikut 4 dialog yang dihasilkan dengan berusaha memasukkan teori
diatas.
Dialog 1: Dua
Lansia di Panti Jompo (Shanty, Nana, Diana, Disa)
“Mati kapan?”
“Rambut masih hitam berkilau gini udah mikir mati,” katanya
sambil mengibaskan rambut yang masih berbau semir sisa semalam.
“Habis berapa botol Schwarzkopf?” sindirnya sambil menyebut
merek semir rambut terkenal.
Yang disindir mengerucutkan bibirnya tanda tak terima. “Enak
aja! Rambut masih aslli gini! Bukannya kamu tuh yang minggu kemarin ngabisin 2
botol!” ucapnya tak mau kalah.
“Haha...sudahlah. Umur kita ini sudah masuk kepala tujuh.
Dengan cara apalagi kita bisa terlihat cantik.”
“Kayak gini kok dibilang kepala tujuh,” jawabnya kenes.
Selembar kertas dengan dominasi warna merah jambu dikibas-kibaskan dengan
bangga. Ada aroma parfum yang tercium selintas saat kertas itu bergoyang cepat.
Seseorang yang mengirimkannya pasti menyemprotkan parfum miliknya. Ciri khas
surat cinta zaman dulu.
Dialog 2: Dua
anak kecil di lapangan (Dini, Fina, Uti, Putri)
“Ayo dong, katanya
kamu berani?!” katanya dari salah satu pohon jambu.
“Aduh, tiba-tiba perutku sakit nih,” sambil lari ke
belakang.
“Huuu....bilang aja mau ganti rok pakai pita.”
Budi menghentikan larinya, harga dirinya tersinggung. “Ni
aku naik, siap-siap aku kentutin ya,” ujarnya menantang.
“Alah, paling baru separuh kamu udah nangis minta turun!”
kata Anis seraya menjulurkan lidahnya.
“Aaaaaa.....” teriak Budi. Tiba-tiba dahan yang diinjaknya
patah, ia jatuh.
Dialog 3: Ibu
kos dan anak kos (Bayu, Imam, Koko, Nesia)
“Man, ojo lali yo. Sekarang udah tanggal 10. Kamu mau besok
listrik kamarmu mati?” kata ibu kos sambil membersihkan jendela kamarku dengan
kemoceng.
“Kan Allah suka dengan angka ganjil, Bu.”
“Betul itu, Man. Kalau kamu gak ada, penghuni kos jadi
ganjil. Allah suka kan?”
“Oalah, Bu. Kalau itu Allah gak suka umatnya bercerai berai, Bu,” sambil nyengir kuda.
“Oalah, Bu. Kalau itu Allah gak suka umatnya bercerai berai, Bu,” sambil nyengir kuda.
“Oh, kamu tahu banyak ya soal Allah. Perasaan pas semua anak
kos jumatan aja kamu masih ngorok.”
Dialog 4:
seorang laki-laki dengan pasangan selingkuhnya (Imam, Rendy, Tendi, Yudha)
“Minggu depan aku sudah lajang, dik.” Imam menggenggam
tangan Ratri dibalas rona rona merah di pipinya.
“Mas sudah pesen tiket kereta?”
“Aku malah sudah menyiapkan pasport untukmu.”
“Kamu bercanda?” Ratri menepis genggaman tangan Imam dan
berkacak pinggang.
“Aku hanya ingin menikmati sunrise di Wakiki setiap pagi
bersamamu. Hanya aku dan kamu.” Imam mengusap-usap pundak Ratri sambil
berangsur-angsur mereka duduk kembali.
Selain dari menerapkan teori dialog yang baik, dengan
praktek diatas kami juga jadi belajar, bahwa untuk menjadi penulis yang baik,
penulis harus seperti memiliki beberapa kepala. Dialog sering terasa datar dan
hanya keluar dari satu kepala. Kepala penulisnya.
Selamat Menulis!
Tugas
pertemuan 7:
1. Buat dialog (bisa
dari proyek akhir) sekitar 300 kata dengan menggunakan teori yang telah
disampaikan. Buat 2 versi, before &
after menggunakan teori diatas. Buatlah dialog yang memiliki konflik, tidak
langsung, cerdik, berwarna dan tidak klise.
Dikumpulkan Minggu,
14 September 2014 pukul 9.00. Harap diingat, jika melewati deadline, tugas
tidak akan diterima.
Tugas dapat
diberikan juga kepada teman peer-nya untuk direview. Review mohon disampaikan
dalam bentuk point-point. Tidak perlu dikumpulkan saat ini. pastikan bahwa
review berjalan dengan baik.
2. Siapkan
pertanyaan tentang Editing dan Revisi untuk pertemuan ke-8 Sabtu, 20 September
2014 pukul 9.00.
Komentar
Posting Komentar